Baru-baru ini, saya boleh gratis menonton film Magnificent Presence, film Italia yang kisahnya mengenai kehidupan pemuda gay 28 tahun yang bercita-cita untuk menjadi aktor ternama. Berbagai upaya ia lakukan. Ia datang ke Roma menjadi pembuat roti sembari juga mengikui audisi untuk menjadi aktor. Awalnya ia tingal bersama sepupunya, namun setelahnya, ia memilih untuk menyewa rumah. Kisah menjadi semakin menarik lagi ketika barang-barang di rumah yang ia sewa tiba-tiba berpindah sendiri. Ya, benar-benar berpindah dengan sendirinya karena ia telah meyakinkan diri sebelumnya jika ia sama sekali tak pernah memindahkannya. Hingga akhirnya ia sadar, jika rumah yang ia sewa sebenarnya telah dihuni terlebih dahulu oleh sekelompok hantu. Bukan sekelompok hantu biasa, tentunya. Karena hantu-hantu yang mendiami rumah sewaan Pietro ialah hantu-hantu dari sebuah grup opera ternama di Italia pada masa lalu, Appolonio.
Meskipun pada awalnya Piero merasa terganggu, bahkan berusaha sekeras mungkin untuk tidak menghiraukan keberadaan hantu-hantu di rumahnya, Pietro toh pada akhirnya memang dapat ‘berdamai’ dengan mereka. hal yang lucu ialah ketika para hantu-hantu tersebut melatih Pietro sebelum melakukan sebuah audisi yang sebelumnya ia gagal untuk olos. Hingga akhirnya ketika para hantu tersbut akan pergi, Pietro mulai merasa kehilangan. Hal yang mengharukan lainnya ialah ketika akhirnya para hantu tersbut baru menyadari jika sebenrnya mereka telah meninggal lama sekali. Terebih karena penghianatan oleh teman merek sendiri. Selama ini, mereka tak pernah sedikitpun mencoba untuk keluar dari rumah tempat mereka tinggal karena mengira jika suasana perang tak mengizinkan mereka untuk pergi, melainkan bersembunyi. Karena selain aktor, mereka juga bertindak sebagai mata-mata sebelum akhirnya mereka dijual oleh sahabatnya sendiri, Livia Morosini.
Menurut saya film ini sangat menarik. Meskipun di dalam film ini mengangkat seorang pemuda gay yang bertemu hantu, bukan berarti kisah ini berisi tentang kehidupan gay yang dipenhi aura menakutkan dari para hantu. Sebaliknya, film ini mengisahkan drama kehidupan pria yang apa adanya, tidak berlebihan, dan menyenangkan untuk dinikmati. Ada komedi yang terselip di beberapa adegan. Film yang pantas dinikmati bersama keluarga. Di sini sang direktor, Ferzan Oztepek, membawa kisah kelam kematian tragis para hantu. Meskipun awalnya Pietro, yang diperankan oleh aktor drama Italia Elio Germano, tidak nyaman dengan keberadaan hantu-hantu tersebut, akhirnya ia malah dapat menerima mereka, bahkan membantu mereka untuk mencari tahu asal mula keberadaan mereka di sini.
Leave a Reply