#Ulasan 1 Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta

2 minutes

image

Judul : Asal-Usul Nama Tempat di Jakarta
Penulis: Rachmat Ruchiat
Tebal: 188 halaman
Penerbit: Masup Jakarta
ISBN: 9786029625660

Jakarta dengan bernagai kronik sejarahnya. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang, beberapa waktu lalu akhirnya saya berhasil menuntaskan satu dari keinginan saya untuk mengoleksi kronik-kronik sejarah yang melingkupi kota-kota yang pernah saya kunjungi.

Jakarta, sepertu juga kota-kota pada umumnya, juga menyimpan sejarah. Bapak Rachmat Ruchiat mengumpulkan satu demi satu cerita yang melatarbelakangi asal-muasal beberapa tempat di Jakarta. Buku ini dibagi menjadi tiga bagian, bagian pertama buku beriai tentang kilasan riwayat dari Kelapa sampai Jakarta, bagian kedua ialah Nama-nama tempat di Jakarta dari masa ke masa, serta yang ketiga ialah tentang nama-nama tempat dan jalan yang ditelusuri. Secara singkat, bagian awal buku ini menceritakan Jakarta yang pada masa lalu merupakan pesisir yang menjadi bagian dari kerajaan Pajajaran. Di pesisiran tersebut banyak ditumbuhi oleh kelapa sehingga pada awalnya, Jakarta adalah tempat yang pada masa itu dikenal sebagai Kelapa. Meskipun masyarakat lokal menamainya sebagai Kelapa, nama Sunda kelapa diduga muncul dari
sebuah peta yang dibuat oleh masyarakat Portugis yang menamainya sebagai Cunda Kelapa. Selanjutnya di dalam bukunya, Rachmat Ruchiat menulis secara sederhana bagaimana nama tersebut secara berurut.berubah menjadi Sunda Kelapa, Jayakarya, Batavia hingga akhirnya Jakarta.

Bagian kedua buku berisi sejarah nama-nama tempat yang berubah dari masa ke masa. Tidak semua nama daerah disebutkan, tentu saja. Beberapa nama tempat yang disebut di antaranya seperti Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jalan Percetakan Negara, Jalan Teuku Umar, Jalan Cut Meutia, Jalan Slamet Riyadi, dan sebagainya.

Bagian ketiga buku menurut saya adalah yang paling seru. Berbeda dengan bagian kedua yang lebih menjelaskan secara sekilas tentang beberapa tempat yang namanya berubah seiring dengan berjalannya waktu, di bagian ketiga kita diajak untuk mengenal tempat-tempat yang tidak asing di telinga kita, terlebih lagi, yang namanya dianggap masih tetap utuh dari semenjak awal penamaannya.

Menurut saya buku ringan ini cocok dinadikan teman santai. Dibaca saat santai sembari mengenal kota Jakarta dengan lebih dekat. Berhubung saya sering beberapa kali kedapatan menjadi pemandu teman-teman asing, saya cukup sering kelabakan ditanyai macam-macam oleh mereka karena gak tau banyak tentang kota sendiri. Sejak saat itu saya bertekad untuk setidaknya tau cerita sejarah yang mendasari tempat-tempat tertentu di Jakarta. Buku sekali baca selesai, dan sewaktu-waktu bisa dibuka lagi untuk jadi panduan sebagai guide kota Jakarta yang baik.

Advertisement

Posted

in

by

Related Posts

Comments

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: